Senin, 30 Juni 2014

Mengusir Polutan Lewat Tanaman


Keluhan seperti pusing, nyeri di kepala, mata cepat letih, serta  badan mudah lelah sering dirasakan oleh orang-orang yang seharian bekerja di dalam gedung perkantoran, yang dikenal sebagai sickbuilding syndrom. Atau kita seringkali bersin-bersin di pagi hari. Ini semua  adalah segala jenis penyakit yang  disebabkan oleh virus dan bakteri yang tanpa kita sadari terdapat pada benda-benda yang berada di dalam ruangan rumah atau kantor juga gas-gas beracun dari jalanan.

AC central  merupakan sumber penyebaran kuman Legionnaire yang menyebabkan radang  paru-paru. Debu dalam rumah bisa membuat seseorang alergi pagi hari, di mana orang ini selalu bersin-bersin dan pilek  di pagi hari. Radiasi dari monitor komputer  mengakibatkan mata lekas letih dan kepala menjadi pusing. Selain itu masih banyak benda-benda di dalam kantor yang mengeluarkan  gas beracun. Seperti misalnya gas beracun  formaldehid yang bisa dihasilkan oleh lem. Silen/toluen dihasilkan oleh mesin printer, kertas tisue, karpet, kardus karton, cat tembok. Belum lagi gas-gas beracun yang berasal dari asap rokok dan gas buang kendaraan bermotor. Gas-gas beracun tersebut semakin lama akan mengganggu kesehatan.

Langkah yang bisa dilakukan untuk menekan gas-gas beracun tersebut adalah memperbaiki kualitas udara  baik di dalam maupun di luar ruangan. Salah satunya  dengan meletakkan tanaman yang dapat mengurangi gas polutan tersebut di dalam ruangan dan menanam sebagai tanaman hias di taman atau tepi jalan dan sebagai tanaman pagar. Tanaman penghisap racun ini akan memanfaatkan gas beracun itu untuk  proses metabolisme dalam sel.

Bagaimana Gas pencemar dari asap berpengaruh bagi tubuh manusia ? 

Gas CO yang dihasilkan rokok, asap kendaraan dan dapur terhisap oleh manusia melalui proses pernafasan, kemudian gas CO tersebut akan ikut dalam aliran darah termasuk aliran darah jantung. Bila di dalam darah terdapat gas CO, maka hemoglobin akan lebih banyak terikat dengan CO, karena daya ikat CO dengan hemoglobin 200-250 kali lebih kuat dari daya ikat oksigen dengan hemoglobin. Bila terdapat kadar CO yang berlebihan dalam darah, maka pada akhirnya kadar oksigen dalam darah akan turun dengan drastis . Pada tubuh yang kekurangan oksigen dapat menimbulkan terjadinya hipoksia. Akibatnya jaringan tubuh juga akan kekurangan oksigen. Bilahipoksia menyerang otak, maka akan menimbulkan gangguan susunan syaraf pusat yang disebut ensefalopati. Apabila mengenai jantung dan darah disebut gangguan kardiovaskuler.


Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui yaitu
  • Studi United State EnvironmentalProtection Agency (US EPA) mengindikasikan bahwa derajat polusi dalam ruang bisa dua sampai lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan polusi luar ruang. Merupakan satu dari lima besar polusi yang berisiko mengancam kesehatan masyarakat modern.
  • Pencemaran dalam ruangan cenderung disebabkan karena asap rokok. Satu batang rokok mengandung lebih kurang 4000 jenis bahan kimia, dan 40% di antaranya beracun. Bahan kimia yangpaling berbahaya terutama nikotin, tar, hidrokarbon, karbon monoksida, dan logam berat. Asap rokokmengandung berbagai bahan kimia yang dapat merusak kesehatan terutama bagi perokok pasif, bahkanberdasarkan penelitian, ternyata akibat yang terjadi lebih buruk pada perokok pasif dibandingkan dengan perokok aktif
  • Satu jam  berada  dalam dapur dan menghrup asap dapur sama dengan perokok aktif yang menghisap 6 batang rokok.

Kemampuan tanaman dalam menyerap zat-zat beracun sudah diteliti oleh NASA (NATIONAL AERONAUTIC AND SPACE ADMINISTRATION). Fakta-fakta yang ditemukan adalah sebagai berikut:
  1. Penelitian awal dilakukan dengan meletakkan 50 jenis  tanaman hias,diantaranya sanseivera, philodendron, spathiphillum, lili paris, aglaonema dalam  sebuah ruangan tertutup dan mengandung gas beracun, ternyata tanaman tersebut tetap bisa hidup.
  2. Bagian tanaman yang menyerap racun adalah daun dan akar. OLeh kedua bagian ini, udara berpolutan diserap untuk kemudian dilepaskan lagi dalam bentuk udara bersih.
  3. Dalam  24 jam, beberapa tanaman tertentu bahkan dapat mengurangi kadar zat beracun di udara sampai 87 %
  4. Untuk merasakan manfaat dari tanaman penghisap racun ini, setidaknya tempatkan satu pot tanaman untuk luasan ruang sekitar 3m x 3m


Proses pembersihan udara dari gas beracun

Saat tanaman bernapas, akan  menyerap polutan seperti karbon dioksida dan gas beracun lainnya. Polutan atau gas beracun yang telah diserap stomata (Mulut daun) akan memasuki sistem metabolisme dalam tubuh tanaman. Polutan yang telah diserap kemudian dikirim ke akar, pada bagian akar, mikroba melakukan proses detoksifikasi. Melalui proses ini, mikroba akan menghasilkan suatu zat yang diperlukan oleh tanaman. Dalam proses pernapasan tersebut dihasilkan gas yang bermanfaat bagi manusia yaitu berupa oksigen. Proses ini berlangsung terus menerus selama tanaman masih hidup

Lidah mertua (Sansevieria)

http://media.viva.co.id/thumbs2/2013/08/21/218693_tanaman-lidah-mertua_663_382.jpg


Sansevieria berkembang biak melalui umbi lapis, termasuk tanaman hias yang sering disimpan di dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi dengan sedikit air dan cahaya matahari. Daun tumbuhan ini tebal dan banyak mengandung air (sukulen). Oleh karena itu, sangat tahan kekeringan.Keistimewaan Sansevieria adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya. Ciri spesifik yang jarang ditemukan pada tanaman lain, diantaranya mampu hidup pada rentang suhu dan cahaya yang banyak.

Penelitian yang dilakukan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah menemukan bukti-bukti bahwa tanaman ini secara alami mampu memerangi Sick Building Syndrome selain itu juga mampu menyerap lebih dari 107 unsur polutan berbahaya yang terdapat di udara sebab Sansevieriamengandung bahan aktif pregnane glikosid, yang berfungsi untuk mereduksi polutan menjadi asam organik, gula dan asam amino, dengan demikian unsur polutan tersebut jadi tidak berbahaya lagi bagi manusia. Sansevieria juga menjadi objek penelitian tanaman penyaring udara NASA untuk membersihkan udara di stasiun ruang angkasa.

Berdasarkan riset dari Wolfereton Environmental Service, kemampuan setiap helai daun Sansevieriabisa menyerap 0.938 mikrogram per jam formaldehyde. Bila disetarakan dengan ruangan berukuran 75 meter persegi cukup diletakkan Sansevieria dengan 4 helai daun.
Riset lainnya (FAkultas MIPA , Unibraw MAlang)dapat disimpulkan bahwa untuk ruangan dengan volume 100 m3 (panjang x lebar x tinggi = 5 x 5 x 4 m3) dapat ditempatkan Sansevieria dewasa sebanyak 5 helai sebagai penetralisir udara tercemar agar ruangan tersebut bebas polutan.


BLANCENG (Dieffenbachia spp)

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQlfGuOFkvcaGkKh93jGm9egGKfKt50pDBSVbnTP1o39fEG0V-zOE3FU-zo4Xpqa0UPfwqwGupqWh7KQE54Sbz19WL83297EzkEcjCw-DKBlyNpF6zkTqUlTi10nr32uSiAu8RMSfdQOdk/s1600/shiangmay-new.jpg

Tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan kelembapan tinggi.Getah dari tanaman ini bisa menyebabkan gatal-gatal dikulit. Tanaman ini memiliki trik hisap polutan tersendiri. Media tanam beserta daun tanaman keluarga Araceae ini banyak mengeluarkan uap air. Kondisi ini mengakibatkan udara dalam ruangan menjadilembap. Selain uap,tanaman ini dan juga jenis tanaman Aglaonema yang lain juga rajin menyemprotkan senyawa yang dinamai phytochemical yang mampu menekan populasi bakteri dan spora jamur merugikan hingga 50 -60%. Di alam, hal seperti itu terjadi sebagai salah satu mekanisme tumbuhan untuk bertahan dan melindungi diri dari serangan pathogen. 

Phytochemical dilepaskan saat fotosintesa pada tumbuhan tertentu dan memiliki efek anti bakteri.Zat ini berkhasiat untuk menekan pertumbuhan spora jamur dan bakteri merugikan dalam ruangan. Eksperimen telah menunjukkan bahwa amuba atau bakteri yang diletakkan di dekat sehelai daun segar akan musnah dalam beberapa menit saja. Selain dari efek anti bakteri, phytochemical juga mengurangi rasa sakit, membantu konsentrasi, menghilangkan rasa lelah dan memperbaiki kecekatan mental.

SRI REJEKI  (Aglaonema )

 http://photos1.blogger.com/blogger/4709/2843/320/DSCN2684.jpg
Masih satu family yaitu
Aracae dengan Diffenbacia. Jika setiap 1000 orang penduduk Ibu Kota butuh ruang hijau seluas 0,95 ha. Artinya, setiap kepala menghendaki dukungan hidup dari helaian daun seluas 9,5 m². Jika dirata-rata, besaran itu kira-kira sama dengan luas daun Aglaonema  sebanyak 1 pot. Apabila dihitung dari data luas daun Sri Rejeki maka diperlukan individu dengan jumlah daun sebanyak 14 helai.

Berdasarkan penelitian Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia pada ruangan dengan volume 100 m3 dapat ditempatkan Lidah Mertua dewasa sebanyak 5helai dan Sri Rejeki sebanyak 14 helai daun. Kombinasi Lidah Mertua dan Sri Rejeki dapat menjadi alternative untuk menggantikan fungsi AC sebagai penetralisir polusi udara dalam ruangan terutama yang disebabkan oleh asap rokok dan mikroorganisme.



PALEM KUNING  (Chrysalidocarpus lutescens) 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK98ONaz17sj-VvzCEEyKq84D9u5HCh3tRChMNPgYhcTuTE04gmermntUlf90DLmkSK7OaObEzpkiyyiO1EOIElq-55JL7JiljipxpWFPNUq4Lq_QPUuvzsgfd8IwGQI0qoBkHrzEDOfs/s1600/Palem.jpg

Merupakan jenis pinang-pinangan yang bisa tumbuh hingga  6 m. Mempunyai kemampuan menyerap racun paling banyak jenisnya dan paling tinggi diantara tanaman lainnya. Tanaman kecil cocok diletakkan di dalam rumah dan tanaman besar di pinggir jalan sangat efektif untuk menyerap gas beracun dari asap kendaraan maupun pabrik. PAlem Kuning setinggi 1,8 m dapat menghasilkan uap air 1 liter/24 jam dan menghisap zat beracun paling banyak jenis dan volumenya. Kemampuan menyerap Trikloroetilen-nya 16,520 microgram, sedangkan penyerapan benzena 34,073 microgram, dan Formaldehida 76,707 microgram per 24 jam.  Tanaman ini tergolong lengkap, karena juga mampu menyerap xylene maupun amonia dalam jumlah besar


SPATHIPHYLLUM  (Spathiphyllum clevelandii)  

http://oglesbytc.com/catalog/images/detailed/0/Spathiphyllum_supreme.jpg
 Ada yang menyebutnya sebagai Peace Lili. Merupakan tanaman indoor, satu pot tanaman dewasa mampu menyerap racun dalam ruangan hingga seluas 10 m persegi. Efektif menghirup gas beracun jenis alkohol, aseton, trikloro dan formaldehid. Sehingga tanaman ini sangat cocok diletakkan di dekat meja kerja yang banyak diletakkan printer, tip-ex dan sejenisnya. Satu Spatiphylum  dewasa dapat menyerap racun secara maksimal pada area berukuran sekitar 10m².








HANJUANG (Dracaena fragrans) 

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLKREi1uAwkF1Yl2sriLzVfNKkyKxuYIGdr63NqtoN_0dfkO0UUtL7oTmiUKgR_U7qo27TeZRLJRgVLxBe-9LGSmc3wsE71cq5xeZooP1n9GdrDj8YD6apKRKZnm56-3co_A981R3Vy_PW/s1600/Hanjuang.jpg
Tanaman hias berdaun hijau atau merah ini dikenal dengan nama andong dalam bahasa  Jawa. Secara harfiah maupun filosofis, nama hanjuang sendiri memiliki makna sebagai pembatas ruangan. Daun tanaman ini memiliki kemampuan anti bakterial  sehingga memiliki kemampuan menyerap racun yang sangat tinggi. Diantaranya yang paling banyak ia serap adalah racun dari jenis formaldehid yang bersumber dari lem atau eternit di plafon rumah. Hanjuang mampu menyerap antara 18,000 sampai 27,292 microgram Trikloroetilene, 25,968 microgram benzena, serta 20,459 microgram  Formaldehida, untuk setiap 24 jam, untuk setiap tanaman dalam pot ukuran diameter 20  cm

Philodendron (Philodendron erubescens)

http://www.pernellgerver.com/monstera.gif

Efektif menghisap racun Formaldehid yang terdapat pada lem dan eternit sehingga cocok di letakkan sebagai tanaman indoor. Philodendron mampu menyerap Formaldehida 8,000 microgram per 24 jam.










GERBERA (Gerbera jamesonii) 

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/6c/Gerbera_cv._(red)_05.JPG

 Mampu menyerap gas beracun apapun dan menghasilkan uap air untuk kesejukan udara. Tanaman gerbera maupun krisan mampu mengurangi gas polutan yang gentayangan di dalam ruangan sebanyak 90%. Agar dicapai hasil maksimal, ruangan seluas 30m² dibutuhkan tanaman gerbera/krisan sebanyak 2 – 3 pot.












 Lili Paris (Chlorophytum comusum)

http://202.67.224.139/pdimage/76/4312576_liliparis.jpg

Merupakan jenis tanaman yang tidak suka pada sinar matahari langsung. Mudah diperbanyak dari anakan yang menjuntai dari pohon induk. Biasa ditanam di dalam pot, namun seringkali sebagai tanaman hias di luar ruangan yang ditanam langsung di tanah sebagai ground cover. Ia mampu menyerap segala jenis gas beracun. Lili paris dalam pot ukuran 20 cm mampu menyerap Formaldehida,  10,378 microgram per 24 jam







MARANTA (Marantha  leuconeura) 

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4a/Maranta_leuconeura3.jpg

 Tanaman ini mampu menghasilkan kelembaban udara dengan baik dan mampu menghisap segala jenis gas beracun, sayangnya tanaman ini tidak tahan sinar matahari secara langsung sehingga kalau di tanam di luar ruangan memerlukan peneduh.








SIRIH BELANDA (Epipremnum aureum)

http://herbal-id.com/wp-content/uploads/2013/10/Sirih-Belanda-Pembersih-Udara-Alami.jpg

Mampu meredam 53% dari total benzena sebesar 0,156 ppm per hari. Sanggup menekan 67% dari total formaldehid 18 ppm dan 75% dari total Karbon monoksida sebesar 113 ppm








TANAMAN LAIN


Walisongo
Kuping gajah
Pandan Bali
Puring


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPS6kT23g7P7C6MWhNXFrszeG1qTSoVUqlVwVj1OItmHSNTGWOz17mUU5g6XO1QKxSjl739mPXqbYnnFpx4R2NgxTaF6NNf4I1rrVXG9o9QU0KypXPx3Imn3OXPIUOoQ1fztStJqWbU18/s1600/walisongo+variegata.jpg
tumbuhan walisongo




















http://202.67.224.131/pdimage/54/2741354_panbal.jpg
tumbuhan pandan bali



















tumbuhan kuping gajah





















tumbuhan puring


















 
sumber  http://kpm.kedirikota.go.id/2013/07/19/mengusir-polutan-lewat-tanaman/

Kamis, 12 Juni 2014

8 Cara Bersihkan Zat Kimia dari Tubuh

Zat kimia beracun terutama lebih berbahaya pada anak-anak karena tubuh mereka masih berkembang

 

makanan organik,sayuran,buahIlustrasi (Thinkstockphoto)

Kehidupan modern membuat kita hampir selalu dikelilingi dengan zat-zat kimia. Mulai dari pestisida dalam makanan yang kita asup, gawai, furnitur, hingga produk kosmetik. Semua mengandung zat-zat yang bisa bersifat toksik pada tubuh.

Beberapa zat kimia seperti bisphenol A (BPA), formaldehyde, phtalates, dan lain sebagainya, sangat mudah diserap tubuh dan diduga kuat memicu berbagai gangguan medis, seperti obesitas, asma, kanker, atau kesulitan punya anak. Zat kimia beracun terutama lebih berbahaya pada anak-anak karena tubuh mereka masih berkembang.

Memang tak mungkin menghindari zat-zat kimia, tetapi ada yang bisa kita lakukan untuk mengurangi kadar toksisitasnya dalam tubuh.

1. Makan organik
Cara terbaik untuk menghidari paparan pestisida pada makanan adalah dengan memilih produk organik. Selain buah dan sayuran, saat ini juga tersedia produk daging dan susu organik.

2. Baca label
Salah satu sumber terbesar zat kimia adalah pada produk perawatan tubuh dan kosmetik. Zat-zat kimia tersebut didesain agar bisa menyerap dengan cepat dan mudah melalui kulit. Anda bisa memilih produk yang bebas paraben dan phthalate.

3. Olahraga
Zat kimia toksin biasanya disimpan dalam tubuh dan salah satu cara efektif untuk memecahnya sel lemak dan membuang zat kimia adalah lewat olahraga rutin.

4. Lupakan detoks

Menurut Rick Smith, penulis buku Toxin Toxout: Getting Harmful Chemicals Out of Our Bodies and Our World, detoksifikasi sebenarnya tak terlalu efektif membuang racun. Menurutnya, berkeringat lebih efektif untuk mengeluarkan zat kimia BPA ketimbang melalui urine.

5. Kurangi lemak jenuh
"Banyak zat kimia toksik yang terikat ke lemak, begitu zat kimia ini ada dalam tubuh, mereka masuk dalam sel lemak," kata Smith. Cobalah untuk mulai mengurangi asupan lemak jenuh seperti daging atau gorengan.

6. Memilih produk pembersih

Saat ini kita mungkin menggunakan lebih dari 10 produk pembersih di rumah. Padahal, zat kimia tersebut bersifat toksik jika terhirup, terutama oleh anak-anak. Anda bisa mengganti beberapa bahan pembersih dengan yang lebih alami, misalnya baking soda atau cuka.

7. Hindari plastik

Pilihlah produk berbahan beling ketimbang plastik. Selain itu hindari memasukkan bahan plastik ke dalam microwave atau pemanas lain karena zat kimia BPA bisa terserap dalam makanan. Selain itu, piranti masak berbahan stainles steel lebih disarankan daripada bahan antilengket.

8. Cukup air

Air adalah cara terbaik untuk menyingkirkan toksin dari tubuh. Minumlah air minimal 2 liter setiap hari.
(Sumber: Kompas Health)

Apa Penyebab Efek dari Rumah Kaca?


"Efek rumah kaca” sering mendapat reputasi buruk karena hubungannya dengan pemanasan global, tetapi kenyataannya adalah kita tidak bisa hidup tanpa itu.
proses efek rumah kaca
Apa Penyebab Efek rumah kaca?

Kehidupan di bumi tergantung pada energi dari matahari. Sekitar 30 persen dari sinar matahari yang balok menuju Bumi dibelokkan oleh suasana luar dan tersebar kembali ke ruang angkasa. Sisanya mencapai permukaan planet dan tercermin ke atas lagi sebagai jenis yang bergerak lamban energi yang disebut radiasi inframerah.

Panas yang disebabkan oleh radiasi inframerah diserap oleh “gas rumah kaca” seperti uap air, karbon dioksida, ozon dan metana, yang memperlambat lolos dari atmosfir.
Meskipun gas rumah kaca membuat hanya sekitar 1 persen dari atmosfer bumi, mereka mengatur iklim kita dengan menjebak panas dan memegangnya di semacam selimut yang hangat-udara yang mengelilingi planet ini.

Fenomena ini adalah apa yang para ilmuwan sebut “efek rumah kaca.” Tanpa itu, ilmuwan memperkirakan bahwa suhu rata-rata di Bumi akan dingin sekitar 30 derajat Celcius (54 derajat Fahrenheit), terlalu dingin untuk mempertahankan ekosistem kita saat ini.

Bagaimana Manusia Kontribusi Efek Rumah Kaca?

Sedangkan efek rumah kaca merupakan prasyarat lingkungan penting bagi kehidupan di Bumi, ada benar-benar dapat terlalu banyak hal yang baik.
Masalah dimulai ketika aktivitas manusia mendistorsi dan mempercepat proses alami dengan menciptakan gas rumah kaca di atmosfer lebih tinggi daripada yang diperlukan untuk menghangatkan planet ini ke suhu yang ideal.
  1. Pembakaran gas alam, batubara dan minyak termasuk bensin untuk mobil mesin-meningkatkan tingkat karbon dioksida di atmosfer.
  2. Beberapa praktek pertanian dan perubahan pemanfaatan lahan meningkatkan kadar metana dan dinitrogen oksida.
  3. Banyak pabrik memproduksi tahan lama gas industri yang tidak terjadi secara alami, namun memberikan kontribusi yang signifikan pada efek rumah kaca ditingkatkan dan “pemanasan global” yang sedang berjalan.
  4. Deforestasi juga berkontribusi terhadap pemanasan global. Pohon menggunakan karbon dioksida dan melepaskan oksigen pada tempatnya, yang membantu untuk menciptakan keseimbangan yang optimal gas di atmosfer. Karena hutan lebih dicatat untuk kayu atau ditebang untuk membuat jalan untuk pertanian, namun ada pohon lebih sedikit untuk menjalankan fungsi ini kritis.
Pertumbuhan penduduk merupakan faktor lain dalam pemanasan global, karena sebagai orang lebih banyak menggunakan bahan bakar fosil untuk panas, transportasi dan manufaktur tingkat gas rumah kaca terus meningkat. Seperti pertanian yang lebih terjadi untuk memberi makan jutaan orang baru, gas rumah kaca lebih memasuki atmosfer.

Akhirnya, gas rumah kaca lebih berarti lebih banyak radiasi inframerah terjebak dan ditahan, yang secara bertahap meningkatkan suhu permukaan bumi dan udara di atmosfer yang lebih rendah.

Pada Suhu global rata-rata adalah Meningkatkan Cepat

Saat ini, peningkatan suhu bumi meningkat dengan kecepatan belum pernah terjadi sebelumnya. Untuk memahami betapa cepat pemanasan global mempercepat, pertimbangkan ini:
Selama abad ke-20 seluruh, suhu global rata-rata meningkat sekitar 0,6 derajat Celsius (sedikit lebih dari 1 derajat Fahrenheit).

Menggunakan model komputer iklim, para ilmuwan memperkirakan bahwa pada tahun 2100 suhu rata-rata global akan meningkat 1,4 derajat sampai 5,8 derajat Celcius (sekitar 2,5 derajat ke 10,5 derajat Fahrenheit).

Tidak Semua ilmuwan Setuju

Sementara mayoritas ilmuwan mainstream setuju bahwa pemanasan global adalah masalah serius yang terus berkembang lebih buruk, ada beberapa yang tidak setuju. John Christy, seorang profesor dan direktur Pusat Ilmu Sistem Bumi di Universitas Alabama di Huntsville adalah klimatologi dihormati yang berpendapat bahwa pemanasan global tidak perlu dicemaskan.

Christy mencapai berpendapat bahwa setelah menganalisis jutaan pengukuran dari satelit cuaca dalam upaya untuk menemukan tren suhu global. Dia tidak menemukan tanda-tanda pemanasan global di data satelit, dan sekarang percaya bahwa prediksi pemanasan global sebanyak 10 derajat Fahrenheit pada akhir abad 21 adalah tidak benar.

Para ilmuwan setuju bahwa bahkan peningkatan kecil pada suhu global akan menyebabkan iklim yang signifikan dan perubahan cuaca, yang mempengaruhi cakupan awan, curah hujan, pola angin, frekuensi dan intensitas badai, dan durasi musim.
Meningkatnya suhu akan menaikkan permukaan laut juga, mengurangi pasokan air tawar sebagai banjir terjadi di sepanjang garis pantai di seluruh dunia dan air garam mencapai daratan.

Banyak spesies terancam punah di dunia akan punah karena suhu yang meningkat mengubah habitat mereka.
Jutaan orang juga akan terpengaruh, terutama orang-orang miskin yang tinggal di lokasi yang berbahaya atau tergantung pada lahan untuk hidup subsisten.
Penyakit vector-borne tertentu dilakukan oleh hewan atau serangga, seperti malaria, akan menjadi lebih luas sebagai kondisi hangat memperluas jangkauan mereka.

Emisi Karbon Dioksida adalah Masalah Terbesar

Saat ini, rekening karbon dioksida lebih dari 60 persen dari efek rumah kaca ditingkatkan yang disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca, dan tingkat karbon dioksida di atmosfer meningkat dengan lebih dari 10 persen setiap 20 tahun.
Jika emisi karbon dioksida terus tumbuh pada tingkat saat ini, maka tingkat gas di atmosfer kemungkinan akan berlipat ganda, atau mungkin bahkan tiga kali lipat, dari tingkat pra-industri selama abad ke-21.



Menurut PBB, beberapa perubahan iklim sudah tak terelakkan karena emisi yang terjadi sejak awal Era Industri.
Sementara iklim bumi tidak merespon dengan cepat terhadap perubahan eksternal, banyak ilmuwan percaya bahwa pemanasan global sudah memiliki momentum penting karena 150 tahun industrialisasi di banyak negara di seluruh dunia. Akibatnya, pemanasan global akan terus mempengaruhi kehidupan di Bumi selama ratusan tahun, bahkan jika emisi gas rumah kaca berkurang dan peningkatan kadar atmosfer dihentikan.

Apa Yang Harus Dilakukan untuk Mengurangi Pemanasan Global?

Untuk mengurangi orang-efek jangka panjang, banyak negara, masyarakat dan individu telah mengambil tindakan sekarang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pemanasan global yang lambat dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, meningkatkan penggunaan energi terbarukan, memperluas hutan, dan membuat pilihan gaya hidup yang membantu untuk mempertahankan lingkungan.

Apakah mereka akan mampu merekrut cukup banyak orang untuk bergabung, dan apakah upaya gabungan mereka akan cukup untuk menghindari dampak yang paling serius dari pemanasan global? ini adalah pertanyaan terbuka yang hanya dapat dijawab oleh perkembangan masa depan.

http://www.artikellingkunganhidup.com/apa-penyebab-efek-dari-rumah-kaca.html
 bumi...