Rabu, 02 Juli 2014

Wajib Baca: Inilah Yang Terjadi Pada Tubuh Jika Kurang Tidur

 
Vemale.com - Akibat pekerjaan yang menumpuk, Anda terpaksa baru pergi tidur jam 04.00. Akibat begadang nonton pertandingan Piala Dunia, Anda merelakan waktu tidur hanya 2 jam setiap harinya. Akibatnya, berangkat ke kantor pun rasanya berat karena tubuh merasa lelah.

Apakah Anda pernah mengalami hal di atas, Ladies? Terkadang sekalipun telah berusaha keras, ada orang-orang yang tak dapat mengatur waktu tidurnya dengan baik. Entah itu karena stres, pengaruh obat atau ada hal lain yang dikerjakan sehingga mengurangi jatah tidur. Tetapi tahukah Anda, kurang tidur ternyata dapat berdampak serius pada tubuh dan pikiran?

Dilansir oleh mindbodygreen.com, kurang tidur dapat memicu kanker payudara dan kanker kolorektal. Berbagai penelitian juga menyebutkan, tingkat obesitas akan lebih tinggi pada mereka yang kurang tidur karena tubuh akan menuntut asupan karbohidrat dan kalori yang lebih tinggi. Anda akan merasa sangat lapar sehingga akan makan dalam porsi yang lebih besar. Hal ini tentunya akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes lebih tinggi.

Kurang tidur tak hanya membuat fisik Anda terganggu, tetapi juga akan membuat konsentrasi dan daya ingat menurun. Lebih jauh lagi, hal ini akan berdampak pada sisi emosional yang lebih sensitif. Untuk selengkapnya, Anda dapat menyimak info grafis berikut ini :

Akibat yang terjadi karena kurang tidur | Foto: copyright mindbodygreen.com

Akibat yang terjadi karena kurang tidur | Foto: copyright mindbodygreen.com


Masalah tidur seringkali dianggap sepele karena banyak orang merelakan waktu tidurnya untuk bekerja daripada beristirahat. Tetapi sesungguhnya waktu tidur tak kalah berharga dengan kesenangan dan materi yang didapatkan karena meninggalkannya. So, keep up your healthy life

sumber : 
http://www.vemale.com/body-and-mind/segar-dan-rileks/66249-wajib-baca-inilah-yang-terjadi-pada-tubuh-jika-kurang-tidur.html
iputan6.com, Jakarta Selama ini, sebagian besar masyarakat menganggap jus jeruk baik untuk kesehatan. Mulai dari melawan flu, meningkatkan imun tubuh, mencegah kanker hingga menjaga kesehatan kulit.
Meski memang benar adanya, namun jus jeruk kemasan atau jus yang kita beli di outlet bakal merusak tubuh di masa datang. Kandungan gula yang banyaklah yang menjadi alasannya, sehingga jus jeruk pun jadi tak menyehatkan.
“Jus mengandung banyak vitamin dan mineral, tapi jus tak mengandung serat seperti jeruk segar bahkan mengandung gula yang tinggi,” tutur Helen Bond dari British Dietetic Association seperti dikutip dailymail (3/7/2014).
Sekitar delapan sendok teh gula biasanya ditambahkan pada segelas jus jeruk. Padahal, menurut Scientific Advisory Committe on Nutrition, orang dewasa laki-laki disarankan mengonsumsi gula maksimal 7-8 teh sendok teh per hari. Khusus untuk perempuan cukup 5 sendok teh gula per hari.
Kandungan gula yang tinggi pada jus jeruk dan minuman lain berakibat buruk pada kesehatan seseorang. Potensi penyakit yang akan di derita di masa depan di antaranya obesitas, serangang jantung, kanker, dan diabetes.
Untuk mendapatkan vitamin, mineral serta serat, Helen menyarankan agar lebih baik Anda mengonsumsi buah jeruk segar langsung. Ada kalanya kita bisa membuat jus jeruk, asal tak menambahkan gula banyak sebenarnya tak masalah. (bdt)
- See more at: http://health.liputan6.com/read/2071317/bahaya-di-balik-jus-jeruk#sthash.RLH9QT1Q.dpuf
Liputan6.com, Jakarta Selama ini, sebagian besar masyarakat menganggap jus jeruk baik untuk kesehatan. Mulai dari melawan flu, meningkatkan imun tubuh, mencegah kanker hingga menjaga kesehatan kulit.
Meski memang benar adanya, namun jus jeruk kemasan atau jus yang kita beli di outlet bakal merusak tubuh di masa datang. Kandungan gula yang banyaklah yang menjadi alasannya, sehingga jus jeruk pun jadi tak menyehatkan.
“Jus mengandung banyak vitamin dan mineral, tapi jus tak mengandung serat seperti jeruk segar bahkan mengandung gula yang tinggi,” tutur Helen Bond dari British Dietetic Association seperti dikutip dailymail (3/7/2014).
Sekitar delapan sendok teh gula biasanya ditambahkan pada segelas jus jeruk. Padahal, menurut Scientific Advisory Committe on Nutrition, orang dewasa laki-laki disarankan mengonsumsi gula maksimal 7-8 teh sendok teh per hari. Khusus untuk perempuan cukup 5 sendok teh gula per hari.
Kandungan gula yang tinggi pada jus jeruk dan minuman lain berakibat buruk pada kesehatan seseorang. Potensi penyakit yang akan di derita di masa depan di antaranya obesitas, serangang jantung, kanker, dan diabetes.
Untuk mendapatkan vitamin, mineral serta serat, Helen menyarankan agar lebih baik Anda mengonsumsi buah jeruk segar langsung. Ada kalanya kita bisa membuat jus jeruk, asal tak menambahkan gula banyak sebenarnya tak masalah. (bdt)
- See more at: http://health.liputan6.com/read/2071317/bahaya-di-balik-jus-jeruk#sthash.RLH9QT1Q.dpuf
Liputan6.com, Jakarta Selama ini, sebagian besar masyarakat menganggap jus jeruk baik untuk kesehatan. Mulai dari melawan flu, meningkatkan imun tubuh, mencegah kanker hingga menjaga kesehatan kulit.
Meski memang benar adanya, namun jus jeruk kemasan atau jus yang kita beli di outlet bakal merusak tubuh di masa datang. Kandungan gula yang banyaklah yang menjadi alasannya, sehingga jus jeruk pun jadi tak menyehatkan.
“Jus mengandung banyak vitamin dan mineral, tapi jus tak mengandung serat seperti jeruk segar bahkan mengandung gula yang tinggi,” tutur Helen Bond dari British Dietetic Association seperti dikutip dailymail (3/7/2014).
Sekitar delapan sendok teh gula biasanya ditambahkan pada segelas jus jeruk. Padahal, menurut Scientific Advisory Committe on Nutrition, orang dewasa laki-laki disarankan mengonsumsi gula maksimal 7-8 teh sendok teh per hari. Khusus untuk perempuan cukup 5 sendok teh gula per hari.
Kandungan gula yang tinggi pada jus jeruk dan minuman lain berakibat buruk pada kesehatan seseorang. Potensi penyakit yang akan di derita di masa depan di antaranya obesitas, serangang jantung, kanker, dan diabetes.
Untuk mendapatkan vitamin, mineral serta serat, Helen menyarankan agar lebih baik Anda mengonsumsi buah jeruk segar langsung. Ada kalanya kita bisa membuat jus jeruk, asal tak menambahkan gula banyak sebenarnya tak masalah. (bdt)
- See more at: http://health.liputan6.com/read/2071317/bahaya-di-balik-jus-jeruk#sthash.RLH9QT1Q.dpuf
iputan6.com, Jakarta Selama ini, sebagian besar masyarakat menganggap jus jeruk baik untuk kesehatan. Mulai dari melawan flu, meningkatkan imun tubuh, mencegah kanker hingga menjaga kesehatan kulit.
Meski memang benar adanya, namun jus jeruk kemasan atau jus yang kita beli di outlet bakal merusak tubuh di masa datang. Kandungan gula yang banyaklah yang menjadi alasannya, sehingga jus jeruk pun jadi tak menyehatkan.
“Jus mengandung banyak vitamin dan mineral, tapi jus tak mengandung serat seperti jeruk segar bahkan mengandung gula yang tinggi,” tutur Helen Bond dari British Dietetic Association seperti dikutip dailymail (3/7/2014).
Sekitar delapan sendok teh gula biasanya ditambahkan pada segelas jus jeruk. Padahal, menurut Scientific Advisory Committe on Nutrition, orang dewasa laki-laki disarankan mengonsumsi gula maksimal 7-8 teh sendok teh per hari. Khusus untuk perempuan cukup 5 sendok teh gula per hari.
Kandungan gula yang tinggi pada jus jeruk dan minuman lain berakibat buruk pada kesehatan seseorang. Potensi penyakit yang akan di derita di masa depan di antaranya obesitas, serangang jantung, kanker, dan diabetes.
Untuk mendapatkan vitamin, mineral serta serat, Helen menyarankan agar lebih baik Anda mengonsumsi buah jeruk segar langsung. Ada kalanya kita bisa membuat jus jeruk, asal tak menambahkan gula banyak sebenarnya tak masalah. (bdt)
- See more at: http://health.liputan6.com/read/2071317/bahaya-di-balik-jus-jeruk#sthash.RLH9QT1Q.dpuf

Ilmuwan menemukan pohon yang dapat menghasilkan emas di Australia

Ilmuwan menemukan pohon yang dapat menghasilkan emas di AustraliaPeneliti di Australia berhasil menemukan jenis pohon yang mampu menyerap sumber mineral dari lapisan tanah dalam, yang diantaranya adalah emas. Penemuan ini telah memberikan arti baru untuk idiom “pohon uang.”

Selama ini tumbuhan memang dikenal mampu menyerap berbagai mineral termasuk emas dari daunnya, tapi baru kali ini peneliti menemukan bukti bahwa tumbuhan juga dapat menyerap mineral dari dalam tanah melalui akar mereka.

Jenis pohon tertentu seperti pohon kesukaan para koala, yaitu pohon eucalyptus, dan pohon akasia, memiliki akar yang mampu menjangkau lapisan tanah dalam untuk mencari air. Saking dalamnya, akar mereka juga mampu menemukan emas yang berada di bawah perut bumi.

Dengan adanya penemuan tersebut, para peneliti beranggapan bahwa metode pencarian emas dalam tanah dapat dilakukan dengan memanfaatkan pohon-pohon ini.
Namun jumlah emas yang terserap dan dapat di ekstrak manusia melalui dedaunan dan ranting pohon tersebut juga jumlahnya tidak akan membuat kita kaya seketika. Karena hasilnya sangat sedikit sehingga tidak dapat kita lihat tanpa bantuan alat optik.BBC.com

sumber : http://uniknya.com/2013/10/ilmuwan-menemukan-pohon-yang-dapat-menghasilkan-emas-di-australia/
anaman bisa mendatangkan emas, dalam arti sebenarnya. Ini penjelasan ilmiahnya: sejumlah pohon punya akar yang menghujam ke dalam Bumi, menyerap nutrisi dan mineral yang dibutuhkannya untuk hidup. Dalam proses tersebut, emas di dalam tanah bisa terangkat ke permukaan.

Para peneliti berharap, fakta ini bisa membantu para penambang mendapatkan emas, apalagi penemuan deposito baru logam mulia ini telah turun 45 persen selama 10 tahun terakhir.

Dan kini, ilmuwan telah menemukan pohon itu.

Para ilmuwan di Australia kini fokus pada pohon eukaliptus (eucalyptus). Sebab, jejak emas sering ditemukan di tanah di sekitar tanaman tersebut.

Meski awalnya para ahli belum bisa memastikan, apakah pokok tersebut bisa menyerap emas dari deposit emas di bawah tanah atau kebetulan angin menerbangkan debu emas dari lokasi pertambangan.

Ternyata, dugaan pertama yang cenderung benar. Bahwa eukaliptus menyerap emas dari kedalaman tanah.

Dan kini, sekelompok peneliti menemukan bukti perdana bahwa ada partikel emas di dalam jaringan hidup pohon tersebut.

Peneliti menyelidiki daun, ranting, dan kulit pohon eukaliptus yang tingginya 10 meter di dua lokasi berbeda di Australia, satu di barat, lainnya di selatan.

Analisis sinar-X mengungkapkan partikel emas dengan lebar sampai sekitar 8 mikron berada dalam sel pohon. Sekitar 10 kali lebih tipis dari rambut manusia rata-rata.

Sampel lapangan dan percobaan rumah kaca menunjukkan, partikel-partikel emas -- dalam konsentrasi yang tidak membahayakan pohon -- diserap oleh akar dan didistribusikan ke jaringan lain, terutama daun -- di mana konsentrasi emas tertinggi ditemukan.

Temuan tersebut, yang dijelaskan panjang lebar di jurnal ilmiah Nature Communications, 22 Oktober 2013 mengungkap, pohon eukaliptus bisa menyerap deposit emas sampai kedalaman 35 meter di bawah tanah saat mencari air di tengah cuaca kering.

"Kami terkesima dengan kapasitas pohon eukaliptus untuk membawa emas dari kedalaman yang setara tinggi gedung 10 lantai," kata koordinator penulis studi, Melvyn Lintern, ahli geokimia dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization, Australia, seperti dimuat LiveScience, 22 Oktober 2013.

Kemampuan pohon itu benar-benar luar biasa. Ajaib! Namun, para peneliti tak mengusulkan menambang emas dari pohon eukaliptus.

"Jumlah kandungan emas dalam pohon luar biasa kecil. Dibutuhkan emas dari 500 pohon bahkan lebih untuk membuat satu cincin saja," kata Lintern.

Sebaliknya, pohon eukaliptus bisa membantu para penambang emas mengidentifikasi di mana deposit emas mungkin terkubur. Menjadi pemandu harta karun.

Cara itu bisa mengurangi waktu yang terbuang, juga mengirit uang dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memburu logam berharga di area yang sangat luas.

Petunjuk dari Rayap

Tak hanya di pohon eukaliptus, sebelumnya, ilmuwan juga menemukan serbuk emas di dalam sarang rayap.

Aaron Stewart, ahli entomologi dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization Australia, menganalisa sampel 222 sarang rayap jenis, Tumulitermes tumuli, berupa gundukan tanah di sekitar area  Moolart Well, di wilayah Goldfields, Australia barat -- yang dikenal kaya emas .

Bukan sengaja para rayap membawa emas ke sarang mereka. "Namun akibat dari kebiasaan mereka membangun sarang, dari bahan yang bersumber dari kedalaman beberapa meter di bawah permukaan tanah," kata Stewart.

Tak cuma itu, tubuh rayap mengandung logam, yang berasal dari tanaman yang mereka makan. Rayap memiliki organ yang disebut malpighian tubules, mirip dengan ginjal manusia. Ilmuwan menemukan, tubules bertanggung jawab membentuk batu kaya logam dalam tubuh hewan kecil itu, seperti halnya batu ginjal pada manusia. Demikian dijelaskan tim dalam jurnal PLoS ONE.

Stewart dan para koleganya menyarankan para penambang memanfaatkan rayap. Sebab, ia mungkin jadi petunjuk harta tersembunyi jauh di bawah tanah.

"Menggunakan sarang rayap bisa membantu perusahaan eksplorasi mempersempit daerah pengeboran," kata Stewart. "Itu berpotensi menghemat banyak uang." (Ein/Mvi) - See more at: http://news.liputan6.com/read/727192/ilmuwan-temukan-pohon-ajaib-yang-sedot-emas-dari-bumi#sthash.6i1nFI6x.dpuf
Tanaman bisa mendatangkan emas, dalam arti sebenarnya. Ini penjelasan ilmiahnya: sejumlah pohon punya akar yang menghujam ke dalam Bumi, menyerap nutrisi dan mineral yang dibutuhkannya untuk hidup. Dalam proses tersebut, emas di dalam tanah bisa terangkat ke permukaan.

Para peneliti berharap, fakta ini bisa membantu para penambang mendapatkan emas, apalagi penemuan deposito baru logam mulia ini telah turun 45 persen selama 10 tahun terakhir.

Dan kini, ilmuwan telah menemukan pohon itu.

Para ilmuwan di Australia kini fokus pada pohon eukaliptus (eucalyptus). Sebab, jejak emas sering ditemukan di tanah di sekitar tanaman tersebut.

Meski awalnya para ahli belum bisa memastikan, apakah pokok tersebut bisa menyerap emas dari deposit emas di bawah tanah atau kebetulan angin menerbangkan debu emas dari lokasi pertambangan.

Ternyata, dugaan pertama yang cenderung benar. Bahwa eukaliptus menyerap emas dari kedalaman tanah.

Dan kini, sekelompok peneliti menemukan bukti perdana bahwa ada partikel emas di dalam jaringan hidup pohon tersebut.

Peneliti menyelidiki daun, ranting, dan kulit pohon eukaliptus yang tingginya 10 meter di dua lokasi berbeda di Australia, satu di barat, lainnya di selatan.

Analisis sinar-X mengungkapkan partikel emas dengan lebar sampai sekitar 8 mikron berada dalam sel pohon. Sekitar 10 kali lebih tipis dari rambut manusia rata-rata.

Sampel lapangan dan percobaan rumah kaca menunjukkan, partikel-partikel emas -- dalam konsentrasi yang tidak membahayakan pohon -- diserap oleh akar dan didistribusikan ke jaringan lain, terutama daun -- di mana konsentrasi emas tertinggi ditemukan.

Temuan tersebut, yang dijelaskan panjang lebar di jurnal ilmiah Nature Communications, 22 Oktober 2013 mengungkap, pohon eukaliptus bisa menyerap deposit emas sampai kedalaman 35 meter di bawah tanah saat mencari air di tengah cuaca kering.

"Kami terkesima dengan kapasitas pohon eukaliptus untuk membawa emas dari kedalaman yang setara tinggi gedung 10 lantai," kata koordinator penulis studi, Melvyn Lintern, ahli geokimia dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization, Australia, seperti dimuat LiveScience, 22 Oktober 2013.

Kemampuan pohon itu benar-benar luar biasa. Ajaib! Namun, para peneliti tak mengusulkan menambang emas dari pohon eukaliptus.

"Jumlah kandungan emas dalam pohon luar biasa kecil. Dibutuhkan emas dari 500 pohon bahkan lebih untuk membuat satu cincin saja," kata Lintern.

Sebaliknya, pohon eukaliptus bisa membantu para penambang emas mengidentifikasi di mana deposit emas mungkin terkubur. Menjadi pemandu harta karun.

Cara itu bisa mengurangi waktu yang terbuang, juga mengirit uang dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memburu logam berharga di area yang sangat luas.

Petunjuk dari Rayap

Tak hanya di pohon eukaliptus, sebelumnya, ilmuwan juga menemukan serbuk emas di dalam sarang rayap.

Aaron Stewart, ahli entomologi dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization Australia, menganalisa sampel 222 sarang rayap jenis, Tumulitermes tumuli, berupa gundukan tanah di sekitar area  Moolart Well, di wilayah Goldfields, Australia barat -- yang dikenal kaya emas .

Bukan sengaja para rayap membawa emas ke sarang mereka. "Namun akibat dari kebiasaan mereka membangun sarang, dari bahan yang bersumber dari kedalaman beberapa meter di bawah permukaan tanah," kata Stewart.

Tak cuma itu, tubuh rayap mengandung logam, yang berasal dari tanaman yang mereka makan. Rayap memiliki organ yang disebut malpighian tubules, mirip dengan ginjal manusia. Ilmuwan menemukan, tubules bertanggung jawab membentuk batu kaya logam dalam tubuh hewan kecil itu, seperti halnya batu ginjal pada manusia. Demikian dijelaskan tim dalam jurnal PLoS ONE.

Stewart dan para koleganya menyarankan para penambang memanfaatkan rayap. Sebab, ia mungkin jadi petunjuk harta tersembunyi jauh di bawah tanah.

"Menggunakan sarang rayap bisa membantu perusahaan eksplorasi mempersempit daerah pengeboran," kata Stewart. "Itu berpotensi menghemat banyak uang." (Ein/Mvi) - See more at: http://news.liputan6.com/read/727192/ilmuwan-temukan-pohon-ajaib-yang-sedot-emas-dari-bumi#sthash.PPpv9vSG.dpuf
klTanaman bisa mendatangkan emas, dalam arti sebenarnya. Ini penjelasan ilmiahnya: sejumlah pohon punya akar yang menghujam ke dalam Bumi, menyerap nutrisi dan mineral yang dibutuhkannya untuk hidup. Dalam proses tersebut, emas di dalam tanah bisa terangkat ke permukaan.

Para peneliti berharap, fakta ini bisa membantu para penambang mendapatkan emas, apalagi penemuan deposito baru logam mulia ini telah turun 45 persen selama 10 tahun terakhir.

Dan kini, ilmuwan telah menemukan pohon itu.

Para ilmuwan di Australia kini fokus pada pohon eukaliptus (eucalyptus). Sebab, jejak emas sering ditemukan di tanah di sekitar tanaman tersebut.

Meski awalnya para ahli belum bisa memastikan, apakah pokok tersebut bisa menyerap emas dari deposit emas di bawah tanah atau kebetulan angin menerbangkan debu emas dari lokasi pertambangan.

Ternyata, dugaan pertama yang cenderung benar. Bahwa eukaliptus menyerap emas dari kedalaman tanah.

Dan kini, sekelompok peneliti menemukan bukti perdana bahwa ada partikel emas di dalam jaringan hidup pohon tersebut.

Peneliti menyelidiki daun, ranting, dan kulit pohon eukaliptus yang tingginya 10 meter di dua lokasi berbeda di Australia, satu di barat, lainnya di selatan.

Analisis sinar-X mengungkapkan partikel emas dengan lebar sampai sekitar 8 mikron berada dalam sel pohon. Sekitar 10 kali lebih tipis dari rambut manusia rata-rata.

Sampel lapangan dan percobaan rumah kaca menunjukkan, partikel-partikel emas -- dalam konsentrasi yang tidak membahayakan pohon -- diserap oleh akar dan didistribusikan ke jaringan lain, terutama daun -- di mana konsentrasi emas tertinggi ditemukan.

Temuan tersebut, yang dijelaskan panjang lebar di jurnal ilmiah Nature Communications, 22 Oktober 2013 mengungkap, pohon eukaliptus bisa menyerap deposit emas sampai kedalaman 35 meter di bawah tanah saat mencari air di tengah cuaca kering.

"Kami terkesima dengan kapasitas pohon eukaliptus untuk membawa emas dari kedalaman yang setara tinggi gedung 10 lantai," kata koordinator penulis studi, Melvyn Lintern, ahli geokimia dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization, Australia, seperti dimuat LiveScience, 22 Oktober 2013.

Kemampuan pohon itu benar-benar luar biasa. Ajaib! Namun, para peneliti tak mengusulkan menambang emas dari pohon eukaliptus.

"Jumlah kandungan emas dalam pohon luar biasa kecil. Dibutuhkan emas dari 500 pohon bahkan lebih untuk membuat satu cincin saja," kata Lintern.

Sebaliknya, pohon eukaliptus bisa membantu para penambang emas mengidentifikasi di mana deposit emas mungkin terkubur. Menjadi pemandu harta karun.

Cara itu bisa mengurangi waktu yang terbuang, juga mengirit uang dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memburu logam berharga di area yang sangat luas.

Petunjuk dari Rayap

Tak hanya di pohon eukaliptus, sebelumnya, ilmuwan juga menemukan serbuk emas di dalam sarang rayap.

Aaron Stewart, ahli entomologi dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization Australia, menganalisa sampel 222 sarang rayap jenis, Tumulitermes tumuli, berupa gundukan tanah di sekitar area  Moolart Well, di wilayah Goldfields, Australia barat -- yang dikenal kaya emas .

Bukan sengaja para rayap membawa emas ke sarang mereka. "Namun akibat dari kebiasaan mereka membangun sarang, dari bahan yang bersumber dari kedalaman beberapa meter di bawah permukaan tanah," kata Stewart.

Tak cuma itu, tubuh rayap mengandung logam, yang berasal dari tanaman yang mereka makan. Rayap memiliki organ yang disebut malpighian tubules, mirip dengan ginjal manusia. Ilmuwan menemukan, tubules bertanggung jawab membentuk batu kaya logam dalam tubuh hewan kecil itu, seperti halnya batu ginjal pada manusia. Demikian dijelaskan tim dalam jurnal PLoS ONE.

Stewart dan para koleganya menyarankan para penambang memanfaatkan rayap. Sebab, ia mungkin jadi petunjuk harta tersembunyi jauh di bawah tanah.

"Menggunakan sarang rayap bisa membantu perusahaan eksplorasi mempersempit daerah pengeboran," kata Stewart. "Itu berpotensi menghemat banyak uang." (Ein/Mvi)
- See more at: http://news.liputan6.com/read/727192/ilmuwan-temukan-pohon-ajaib-yang-sedot-emas-dari-bumi#sthash.PPpv9vSG.dpuf
Tanaman bisa mendatangkan emas, dalam arti sebenarnya. Ini penjelasan ilmiahnya: sejumlah pohon punya akar yang menghujam ke dalam Bumi, menyerap nutrisi dan mineral yang dibutuhkannya untuk hidup. Dalam proses tersebut, emas di dalam tanah bisa terangkat ke permukaan.

Para peneliti berharap, fakta ini bisa membantu para penambang mendapatkan emas, apalagi penemuan deposito baru logam mulia ini telah turun 45 persen selama 10 tahun terakhir.

Dan kini, ilmuwan telah menemukan pohon itu.

Para ilmuwan di Australia kini fokus pada pohon eukaliptus (eucalyptus). Sebab, jejak emas sering ditemukan di tanah di sekitar tanaman tersebut.

Meski awalnya para ahli belum bisa memastikan, apakah pokok tersebut bisa menyerap emas dari deposit emas di bawah tanah atau kebetulan angin menerbangkan debu emas dari lokasi pertambangan.

Ternyata, dugaan pertama yang cenderung benar. Bahwa eukaliptus menyerap emas dari kedalaman tanah.

Dan kini, sekelompok peneliti menemukan bukti perdana bahwa ada partikel emas di dalam jaringan hidup pohon tersebut.

Peneliti menyelidiki daun, ranting, dan kulit pohon eukaliptus yang tingginya 10 meter di dua lokasi berbeda di Australia, satu di barat, lainnya di selatan.

Analisis sinar-X mengungkapkan partikel emas dengan lebar sampai sekitar 8 mikron berada dalam sel pohon. Sekitar 10 kali lebih tipis dari rambut manusia rata-rata.

Sampel lapangan dan percobaan rumah kaca menunjukkan, partikel-partikel emas -- dalam konsentrasi yang tidak membahayakan pohon -- diserap oleh akar dan didistribusikan ke jaringan lain, terutama daun -- di mana konsentrasi emas tertinggi ditemukan.

Temuan tersebut, yang dijelaskan panjang lebar di jurnal ilmiah Nature Communications, 22 Oktober 2013 mengungkap, pohon eukaliptus bisa menyerap deposit emas sampai kedalaman 35 meter di bawah tanah saat mencari air di tengah cuaca kering.

"Kami terkesima dengan kapasitas pohon eukaliptus untuk membawa emas dari kedalaman yang setara tinggi gedung 10 lantai," kata koordinator penulis studi, Melvyn Lintern, ahli geokimia dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization, Australia, seperti dimuat LiveScience, 22 Oktober 2013.

Kemampuan pohon itu benar-benar luar biasa. Ajaib! Namun, para peneliti tak mengusulkan menambang emas dari pohon eukaliptus.

"Jumlah kandungan emas dalam pohon luar biasa kecil. Dibutuhkan emas dari 500 pohon bahkan lebih untuk membuat satu cincin saja," kata Lintern.

Sebaliknya, pohon eukaliptus bisa membantu para penambang emas mengidentifikasi di mana deposit emas mungkin terkubur. Menjadi pemandu harta karun.

Cara itu bisa mengurangi waktu yang terbuang, juga mengirit uang dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memburu logam berharga di area yang sangat luas.

Petunjuk dari Rayap

Tak hanya di pohon eukaliptus, sebelumnya, ilmuwan juga menemukan serbuk emas di dalam sarang rayap.

Aaron Stewart, ahli entomologi dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization Australia, menganalisa sampel 222 sarang rayap jenis, Tumulitermes tumuli, berupa gundukan tanah di sekitar area  Moolart Well, di wilayah Goldfields, Australia barat -- yang dikenal kaya emas .

Bukan sengaja para rayap membawa emas ke sarang mereka. "Namun akibat dari kebiasaan mereka membangun sarang, dari bahan yang bersumber dari kedalaman beberapa meter di bawah permukaan tanah," kata Stewart.

Tak cuma itu, tubuh rayap mengandung logam, yang berasal dari tanaman yang mereka makan. Rayap memiliki organ yang disebut malpighian tubules, mirip dengan ginjal manusia. Ilmuwan menemukan, tubules bertanggung jawab membentuk batu kaya logam dalam tubuh hewan kecil itu, seperti halnya batu ginjal pada manusia. Demikian dijelaskan tim dalam jurnal PLoS ONE.

Stewart dan para koleganya menyarankan para penambang memanfaatkan rayap. Sebab, ia mungkin jadi petunjuk harta tersembunyi jauh di bawah tanah.

"Menggunakan sarang rayap bisa membantu perusahaan eksplorasi mempersempit daerah pengeboran," kata Stewart. "Itu berpotensi menghemat banyak uang." (Ein/Mvi)
- See more at: http://news.liputan6.com/read/727192/ilmuwan-temukan-pohon-ajaib-yang-sedot-emas-dari-bumi#sthash.PPpv9vSG.dpuf
Tanaman bisa mendatangkan emas, dalam arti sebenarnya. Ini penjelasan ilmiahnya: sejumlah pohon punya akar yang menghujam ke dalam Bumi, menyerap nutrisi dan mineral yang dibutuhkannya untuk hidup. Dalam proses tersebut, emas di dalam tanah bisa terangkat ke permukaan.

Para peneliti berharap, fakta ini bisa membantu para penambang mendapatkan emas, apalagi penemuan deposito baru logam mulia ini telah turun 45 persen selama 10 tahun terakhir.

Dan kini, ilmuwan telah menemukan pohon itu.

Para ilmuwan di Australia kini fokus pada pohon eukaliptus (eucalyptus). Sebab, jejak emas sering ditemukan di tanah di sekitar tanaman tersebut.

Meski awalnya para ahli belum bisa memastikan, apakah pokok tersebut bisa menyerap emas dari deposit emas di bawah tanah atau kebetulan angin menerbangkan debu emas dari lokasi pertambangan.

Ternyata, dugaan pertama yang cenderung benar. Bahwa eukaliptus menyerap emas dari kedalaman tanah.

Dan kini, sekelompok peneliti menemukan bukti perdana bahwa ada partikel emas di dalam jaringan hidup pohon tersebut.

Peneliti menyelidiki daun, ranting, dan kulit pohon eukaliptus yang tingginya 10 meter di dua lokasi berbeda di Australia, satu di barat, lainnya di selatan.

Analisis sinar-X mengungkapkan partikel emas dengan lebar sampai sekitar 8 mikron berada dalam sel pohon. Sekitar 10 kali lebih tipis dari rambut manusia rata-rata.

Sampel lapangan dan percobaan rumah kaca menunjukkan, partikel-partikel emas -- dalam konsentrasi yang tidak membahayakan pohon -- diserap oleh akar dan didistribusikan ke jaringan lain, terutama daun -- di mana konsentrasi emas tertinggi ditemukan.

Temuan tersebut, yang dijelaskan panjang lebar di jurnal ilmiah Nature Communications, 22 Oktober 2013 mengungkap, pohon eukaliptus bisa menyerap deposit emas sampai kedalaman 35 meter di bawah tanah saat mencari air di tengah cuaca kering.

"Kami terkesima dengan kapasitas pohon eukaliptus untuk membawa emas dari kedalaman yang setara tinggi gedung 10 lantai," kata koordinator penulis studi, Melvyn Lintern, ahli geokimia dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization, Australia, seperti dimuat LiveScience, 22 Oktober 2013.

Kemampuan pohon itu benar-benar luar biasa. Ajaib! Namun, para peneliti tak mengusulkan menambang emas dari pohon eukaliptus.

"Jumlah kandungan emas dalam pohon luar biasa kecil. Dibutuhkan emas dari 500 pohon bahkan lebih untuk membuat satu cincin saja," kata Lintern.

Sebaliknya, pohon eukaliptus bisa membantu para penambang emas mengidentifikasi di mana deposit emas mungkin terkubur. Menjadi pemandu harta karun.

Cara itu bisa mengurangi waktu yang terbuang, juga mengirit uang dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memburu logam berharga di area yang sangat luas.

Petunjuk dari Rayap

Tak hanya di pohon eukaliptus, sebelumnya, ilmuwan juga menemukan serbuk emas di dalam sarang rayap.

Aaron Stewart, ahli entomologi dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization Australia, menganalisa sampel 222 sarang rayap jenis, Tumulitermes tumuli, berupa gundukan tanah di sekitar area  Moolart Well, di wilayah Goldfields, Australia barat -- yang dikenal kaya emas .

Bukan sengaja para rayap membawa emas ke sarang mereka. "Namun akibat dari kebiasaan mereka membangun sarang, dari bahan yang bersumber dari kedalaman beberapa meter di bawah permukaan tanah," kata Stewart.

Tak cuma itu, tubuh rayap mengandung logam, yang berasal dari tanaman yang mereka makan. Rayap memiliki organ yang disebut malpighian tubules, mirip dengan ginjal manusia. Ilmuwan menemukan, tubules bertanggung jawab membentuk batu kaya logam dalam tubuh hewan kecil itu, seperti halnya batu ginjal pada manusia. Demikian dijelaskan tim dalam jurnal PLoS ONE.

Stewart dan para koleganya menyarankan para penambang memanfaatkan rayap. Sebab, ia mungkin jadi petunjuk harta tersembunyi jauh di bawah tanah.

"Menggunakan sarang rayap bisa membantu perusahaan eksplorasi mempersempit daerah pengeboran," kata Stewart. "Itu berpotensi menghemat banyak uang." (Ein/Mvi)
- See more at: http://news.liputan6.com/read/727192/ilmuwan-temukan-pohon-ajaib-yang-sedot-emas-dari-bumi#sthash.PPpv9vSG.dpuf