Keluhan seperti pusing, nyeri di kepala, mata cepat letih, serta badan mudah lelah sering dirasakan oleh orang-orang yang seharian bekerja di dalam gedung perkantoran, yang dikenal sebagai sickbuilding syndrom. Atau kita seringkali bersin-bersin di pagi hari. Ini semua adalah segala jenis penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri yang tanpa kita sadari terdapat pada benda-benda yang berada di dalam ruangan rumah atau kantor juga gas-gas beracun dari jalanan.
AC central merupakan sumber penyebaran kuman Legionnaire yang
menyebabkan radang paru-paru. Debu dalam rumah bisa membuat seseorang
alergi pagi hari, di mana orang ini selalu bersin-bersin dan pilek di
pagi hari. Radiasi dari monitor komputer mengakibatkan mata lekas letih
dan kepala menjadi pusing. Selain itu masih banyak benda-benda di dalam
kantor yang mengeluarkan gas beracun. Seperti misalnya gas beracun
formaldehid yang bisa dihasilkan oleh lem. Silen/toluen dihasilkan oleh
mesin printer, kertas tisue, karpet, kardus karton, cat tembok. Belum
lagi gas-gas beracun yang berasal dari asap rokok dan gas buang
kendaraan bermotor. Gas-gas beracun tersebut semakin lama akan
mengganggu kesehatan.
Langkah yang bisa dilakukan untuk menekan gas-gas beracun tersebut
adalah memperbaiki kualitas udara baik di dalam maupun di luar ruangan.
Salah satunya dengan meletakkan tanaman yang dapat mengurangi gas
polutan tersebut di dalam ruangan dan menanam sebagai tanaman hias di
taman atau tepi jalan dan sebagai tanaman pagar. Tanaman penghisap racun
ini akan memanfaatkan gas beracun itu untuk proses metabolisme dalam
sel.
Bagaimana Gas pencemar dari asap berpengaruh bagi tubuh manusia ?
Gas CO yang dihasilkan rokok, asap kendaraan dan dapur terhisap oleh
manusia melalui proses pernafasan, kemudian gas CO tersebut akan ikut
dalam aliran darah termasuk aliran darah jantung. Bila di dalam darah
terdapat gas CO, maka hemoglobin akan lebih banyak terikat dengan CO,
karena daya ikat CO dengan hemoglobin 200-250 kali lebih kuat dari daya
ikat oksigen dengan hemoglobin. Bila terdapat kadar CO yang berlebihan
dalam darah, maka pada akhirnya kadar oksigen dalam darah akan turun
dengan drastis . Pada tubuh yang kekurangan oksigen dapat menimbulkan
terjadinya hipoksia. Akibatnya jaringan tubuh juga akan kekurangan oksigen. Bilahipoksia menyerang otak, maka akan menimbulkan gangguan susunan syaraf pusat yang disebut ensefalopati. Apabila mengenai jantung dan darah disebut gangguan kardiovaskuler.
Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui yaitu
- Studi United State EnvironmentalProtection Agency (US EPA) mengindikasikan bahwa derajat polusi dalam ruang bisa dua sampai lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan polusi luar ruang. Merupakan satu dari lima besar polusi yang berisiko mengancam kesehatan masyarakat modern.
- Pencemaran dalam ruangan cenderung disebabkan karena asap rokok. Satu batang rokok mengandung lebih kurang 4000 jenis bahan kimia, dan 40% di antaranya beracun. Bahan kimia yangpaling berbahaya terutama nikotin, tar, hidrokarbon, karbon monoksida, dan logam berat. Asap rokokmengandung berbagai bahan kimia yang dapat merusak kesehatan terutama bagi perokok pasif, bahkanberdasarkan penelitian, ternyata akibat yang terjadi lebih buruk pada perokok pasif dibandingkan dengan perokok aktif
- Satu jam berada dalam dapur dan menghrup asap dapur sama dengan perokok aktif yang menghisap 6 batang rokok.
Kemampuan tanaman dalam menyerap zat-zat beracun sudah diteliti oleh NASA (NATIONAL AERONAUTIC AND SPACE ADMINISTRATION). Fakta-fakta yang ditemukan adalah sebagai berikut:
- Penelitian awal dilakukan dengan meletakkan 50 jenis tanaman hias,diantaranya sanseivera, philodendron, spathiphillum, lili paris, aglaonema dalam sebuah ruangan tertutup dan mengandung gas beracun, ternyata tanaman tersebut tetap bisa hidup.
- Bagian tanaman yang menyerap racun adalah daun dan akar. OLeh kedua bagian ini, udara berpolutan diserap untuk kemudian dilepaskan lagi dalam bentuk udara bersih.
- Dalam 24 jam, beberapa tanaman tertentu bahkan dapat mengurangi kadar zat beracun di udara sampai 87 %
- Untuk merasakan manfaat dari tanaman penghisap racun ini, setidaknya tempatkan satu pot tanaman untuk luasan ruang sekitar 3m x 3m
Proses pembersihan udara dari gas beracun
Saat tanaman bernapas, akan menyerap polutan seperti karbon dioksida
dan gas beracun lainnya. Polutan atau gas beracun yang telah diserap
stomata (Mulut daun) akan memasuki sistem metabolisme dalam tubuh
tanaman. Polutan yang telah diserap kemudian dikirim ke akar, pada
bagian akar, mikroba melakukan proses detoksifikasi. Melalui proses ini,
mikroba akan menghasilkan suatu zat yang diperlukan oleh tanaman. Dalam
proses pernapasan tersebut dihasilkan gas yang bermanfaat bagi manusia
yaitu berupa oksigen. Proses ini berlangsung terus menerus selama
tanaman masih hidup
Lidah mertua (Sansevieria)
Sansevieria berkembang biak melalui umbi lapis, termasuk
tanaman hias yang sering disimpan di dalam rumah karena tanaman ini
dapat tumbuh dalam kondisi dengan sedikit air dan cahaya matahari. Daun
tumbuhan ini tebal dan banyak mengandung air (sukulen). Oleh karena itu,
sangat tahan kekeringan.Keistimewaan Sansevieria adalah
memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya. Ciri spesifik
yang jarang ditemukan pada tanaman lain, diantaranya mampu hidup pada
rentang suhu dan cahaya yang banyak.
Penelitian yang dilakukan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA)
telah menemukan bukti-bukti bahwa tanaman ini secara alami mampu
memerangi Sick Building Syndrome selain itu juga mampu menyerap lebih dari 107 unsur polutan berbahaya yang terdapat di udara sebab Sansevieriamengandung bahan aktif pregnane glikosid,
yang berfungsi untuk mereduksi polutan menjadi asam organik, gula dan
asam amino, dengan demikian unsur polutan tersebut jadi tidak berbahaya
lagi bagi manusia. Sansevieria juga menjadi objek penelitian tanaman penyaring udara NASA untuk membersihkan udara di stasiun ruang angkasa.
Berdasarkan riset dari Wolfereton Environmental Service, kemampuan setiap helai daun Sansevieriabisa menyerap 0.938 mikrogram per jam formaldehyde. Bila disetarakan dengan ruangan berukuran 75 meter persegi cukup diletakkan Sansevieria dengan 4 helai daun.
Riset lainnya (FAkultas MIPA , Unibraw MAlang)dapat disimpulkan bahwa untuk ruangan dengan volume 100 m3 (panjang x lebar x tinggi = 5 x 5 x 4 m3) dapat ditempatkan Sansevieria dewasa sebanyak 5 helai sebagai penetralisir udara tercemar agar ruangan tersebut bebas polutan.
Riset lainnya (FAkultas MIPA , Unibraw MAlang)dapat disimpulkan bahwa untuk ruangan dengan volume 100 m3 (panjang x lebar x tinggi = 5 x 5 x 4 m3) dapat ditempatkan Sansevieria dewasa sebanyak 5 helai sebagai penetralisir udara tercemar agar ruangan tersebut bebas polutan.
BLANCENG (Dieffenbachia spp)
Tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan kelembapan tinggi.Getah dari tanaman ini bisa menyebabkan gatal-gatal dikulit. Tanaman ini memiliki trik hisap polutan tersendiri. Media tanam beserta daun tanaman keluarga Araceae ini banyak mengeluarkan uap air. Kondisi ini mengakibatkan udara dalam ruangan menjadilembap. Selain uap,tanaman ini dan juga jenis tanaman Aglaonema yang lain juga rajin menyemprotkan senyawa yang dinamai phytochemical yang mampu menekan populasi bakteri dan spora jamur merugikan hingga 50 -60%. Di alam, hal seperti itu terjadi sebagai salah satu mekanisme tumbuhan untuk bertahan dan melindungi diri dari serangan pathogen.
Phytochemical dilepaskan
saat fotosintesa pada tumbuhan tertentu dan memiliki efek anti
bakteri.Zat ini berkhasiat untuk menekan pertumbuhan spora jamur dan
bakteri merugikan dalam ruangan. Eksperimen telah menunjukkan bahwa
amuba atau bakteri yang diletakkan di dekat sehelai daun segar akan musnah dalam beberapa menit saja. Selain dari efek anti bakteri, phytochemical juga mengurangi rasa sakit, membantu konsentrasi, menghilangkan rasa lelah dan memperbaiki kecekatan mental.
SRI REJEKI (Aglaonema )
Aracae dengan Diffenbacia. Jika setiap 1000 orang penduduk Ibu Kota butuh ruang hijau seluas 0,95 ha. Artinya, setiap kepala menghendaki dukungan hidup dari helaian daun seluas 9,5 m². Jika dirata-rata, besaran itu kira-kira sama dengan luas daun Aglaonema sebanyak 1 pot. Apabila dihitung dari data luas daun Sri Rejeki maka diperlukan individu dengan jumlah daun sebanyak 14 helai.
Berdasarkan penelitian Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Malang,
Indonesia pada ruangan dengan volume 100 m3 dapat ditempatkan Lidah
Mertua dewasa sebanyak 5helai dan Sri Rejeki sebanyak 14 helai daun.
Kombinasi Lidah Mertua dan Sri Rejeki dapat menjadi alternative untuk
menggantikan fungsi AC sebagai penetralisir polusi udara dalam ruangan
terutama yang disebabkan oleh asap rokok dan mikroorganisme.
PALEM KUNING (Chrysalidocarpus lutescens)
Merupakan jenis pinang-pinangan yang bisa tumbuh hingga 6 m. Mempunyai kemampuan menyerap racun paling banyak jenisnya dan paling tinggi diantara tanaman lainnya. Tanaman kecil cocok diletakkan di dalam rumah dan tanaman besar di pinggir jalan sangat efektif untuk menyerap gas beracun dari asap kendaraan maupun pabrik. PAlem Kuning setinggi 1,8 m dapat menghasilkan uap air 1 liter/24 jam dan menghisap zat beracun paling banyak jenis dan volumenya. Kemampuan menyerap Trikloroetilen-nya 16,520 microgram, sedangkan penyerapan benzena 34,073 microgram, dan Formaldehida 76,707 microgram per 24 jam. Tanaman ini tergolong lengkap, karena juga mampu menyerap xylene maupun amonia dalam jumlah besar
SPATHIPHYLLUM (Spathiphyllum clevelandii)
Ada yang menyebutnya sebagai Peace Lili. Merupakan tanaman indoor,
satu pot tanaman dewasa mampu menyerap racun dalam ruangan hingga seluas
10 m persegi. Efektif menghirup gas beracun jenis alkohol, aseton,
trikloro dan formaldehid. Sehingga tanaman ini sangat cocok diletakkan
di dekat meja kerja yang banyak diletakkan printer, tip-ex dan
sejenisnya. Satu Spatiphylum dewasa dapat menyerap racun secara
maksimal pada area berukuran sekitar 10m².
HANJUANG (Dracaena fragrans)
Philodendron (Philodendron erubescens)
Efektif menghisap racun Formaldehid yang terdapat pada lem dan eternit sehingga cocok di letakkan sebagai tanaman indoor. Philodendron mampu menyerap Formaldehida 8,000 microgram per 24 jam.
GERBERA (Gerbera jamesonii)
Mampu menyerap gas beracun apapun dan menghasilkan uap air untuk kesejukan udara. Tanaman gerbera maupun krisan mampu mengurangi gas polutan yang gentayangan di dalam ruangan sebanyak 90%. Agar dicapai hasil maksimal, ruangan seluas 30m² dibutuhkan tanaman gerbera/krisan sebanyak 2 – 3 pot.
Lili Paris (Chlorophytum comusum)
Merupakan jenis tanaman yang tidak suka pada sinar matahari langsung. Mudah diperbanyak dari anakan yang menjuntai dari pohon induk. Biasa ditanam di dalam pot, namun seringkali sebagai tanaman hias di luar ruangan yang ditanam langsung di tanah sebagai ground cover. Ia mampu menyerap segala jenis gas beracun. Lili paris dalam pot ukuran 20 cm mampu menyerap Formaldehida, 10,378 microgram per 24 jam
MARANTA (Marantha leuconeura)
Tanaman ini mampu menghasilkan kelembaban udara dengan baik dan mampu menghisap segala jenis gas beracun, sayangnya tanaman ini tidak tahan sinar matahari secara langsung sehingga kalau di tanam di luar ruangan memerlukan peneduh.
SIRIH BELANDA (Epipremnum aureum)
Mampu meredam 53% dari total benzena sebesar 0,156 ppm per hari. Sanggup menekan 67% dari total formaldehid 18 ppm dan 75% dari total Karbon monoksida sebesar 113 ppm
TANAMAN LAIN
Walisongo
Kuping gajah
Pandan Bali
Puring
tumbuhan walisongo |
tumbuhan pandan bali |
tumbuhan kuping gajah |
tumbuhan puring |
sumber http://kpm.kedirikota.go.id/2013/07/19/mengusir-polutan-lewat-tanaman/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar